Modul Belajar Mandiri Biologi
Panduan Komprehensif untuk Menguasai Konsep-Konsep Kunci
Bagian 1: Modul Materi Tematik
Tema 1: Klasifikasi Makhluk Hidup & Keanekaragaman Hayati
Modul Belajar: Memahami Taksonomi dan Kekerabatan
Pernahkah kamu berpikir mengapa kucing dan harimau terlihat mirip, tetapi berbeda dengan anjing? Atau mengapa ada begitu banyak jenis burung yang berbeda-beda? Ilmu yang mempelajari cara mengelompokkan makhluk hidup ini disebut Taksonomi.
Materi Prasyarat: Untuk memahami ini, kamu hanya perlu rasa ingin tahu tentang makhluk hidup di sekitarmu dan kemampuan mengamati persamaan serta perbedaan.
Konsep Kunci 1: Tingkatan Takson (Hierarki Klasifikasi)
Bayangkan mengelompokkan teman-temanmu. Kamu bisa mulai dari kelompok besar (misal: semua siswa di sekolah), lalu kelompok lebih kecil (siswa kelas 10), lebih kecil lagi (kelas 10 MIPA 1), sampai akhirnya satu individu. Di biologi, kita menggunakan sistem serupa yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Urutannya dari yang paling umum (luas) hingga paling spesifik (khusus) adalah:
- Kingdom (Kerajaan): Sangat umum. Contoh: Animalia (Hewan).
- Filum/Divisi: Kelompok di dalam Kingdom. Contoh: Chordata (hewan bertulang belakang).
- Kelas: Contoh: Aves (Burung).
- Ordo (Bangsa): Contoh: Passeriformes (Burung petengger).
- Famili (Suku): Contoh: Paradisaeidae (Keluarga Burung Cenderawasih).
- Genus (Marga): Contoh: Paradisaea.
- Spesies (Jenis): Paling spesifik. Contoh: Paradisaea rubra (Cenderawasih Merah).
Analogi: Anggap saja seperti alamat rumahmu. Kingdom itu Negaranya, Filum itu Provinsinya, Kelas itu Kotanya, sampai Spesies itu nomor rumahmu. Semakin lengkap alamatnya, semakin spesifik lokasinya.
Konsep Kunci 2: Hubungan Kekerabatan
Aturan mainnya sederhana: Semakin rendah (spesifik) tingkatan takson tempat dua makhluk hidup berada bersama, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
- Dua makhluk hidup dalam satu Genus yang sama lebih dekat kekerabatannya daripada yang hanya berada dalam satu Famili yang sama.
- Dua makhluk hidup dalam satu Famili lebih dekat daripada yang hanya dalam satu Ordo, dan seterusnya.
Contoh Dunia Nyata: Kucing rumah (Felis catus) dan Harimau (Panthera tigris). Keduanya sama-sama ada di Famili Felidae (keluarga kucing), tetapi beda Genus. Ini menunjukkan mereka kerabat dekat, tapi tidak sedekat Singa (Panthera leo) dengan Harimau yang sama-sama di Genus Panthera.
Konsep Kunci 3: Evolusi Konvergen & Divergen
Terkadang, makhluk hidup yang tidak berkerabat dekat bisa terlihat mirip. Ini disebut Evolusi Konvergen. Contohnya paus (mamalia) dan ikan hiu (ikan). Keduanya punya bentuk tubuh torpedo dan sirip karena hidup di lingkungan yang sama (laut), bukan karena mereka kerabat dekat. Sebaliknya, klasifikasi ilmiah lebih fokus pada ciri-ciri fundamental (struktur anatomi, cara reproduksi, fisiologi) yang menunjukkan nenek moyang bersama (Evolusi Divergen).
Tema 2: Ekologi dan Interaksi Makhluk Hidup
Modul Belajar: Jaring-jaring Kehidupan
Di alam, tidak ada makhluk hidup yang hidup sendirian. Semua saling bergantung dalam sebuah sistem yang disebut Ekosistem, yaitu interaksi antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik). Interaksi makan dan dimakan membentuk aliran energi yang kompleks.
Konsep Kunci 1: Rantai dan Jaring-jaring Makanan
Rantai Makanan adalah jalur tunggal transfer energi, misalnya: Padi → Tikus → Ular. Namun di alam, seekor ular tidak hanya makan tikus, dan tikus tidak hanya dimakan ular. Oleh karena itu, kita menggunakan konsep Jaring-jaring Makanan, yaitu kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan.
Konsep Kunci 2: Tingkat Trofik
Ini adalah tingkatan atau posisi organisme dalam aliran energi.
- Trofik 1 - Produsen: Organisme yang bisa membuat makanan sendiri (autotrof), biasanya melalui fotosintesis. Contoh: Padi, fitoplankton, rumput laut.
- Trofik 2 - Konsumen Primer (Herbivora): Organisme yang memakan produsen. Contoh: Tikus, belalang, zooplankton.
- Trofik 3 - Konsumen Sekunder (Karnivora/Omnivora): Organisme yang memakan konsumen primer. Contoh: Katak (makan belalang), anjing laut (makan ikan kecil).
- Trofik 4 - Konsumen Tersier: Organisme yang memakan konsumen sekunder. Contoh: Ular (makan katak), paus orca (makan anjing laut).
- Dekomposer (Pengurai): Menguraikan sisa makhluk hidup mati. Contoh: Jamur, bakteri.
Konsep Kunci 3: Keseimbangan Ekosistem
Jaring-jaring makanan yang kompleks cenderung membuat ekosistem lebih stabil. Jika salah satu populasi menurun drastis, organisme lain masih punya sumber makanan alternatif. Namun, perubahan drastis pada satu populasi pasti akan berdampak pada populasi lain.
Analogi: Bayangkan jaring laba-laba. Jika satu benang putus, jaring masih bisa bertahan. Tapi jika banyak benang putus, atau benang utama yang putus, seluruh struktur bisa runtuh. Demikian pula ekosistem. Jika populasi produsen (padi) hilang, semua konsumen akan terdampak parah.
Aturan Sederhana Analisis Dampak:
- Jika populasi mangsa (X) menurun, populasi pemangsanya (Y) kemungkinan besar akan ikut menurun karena kekurangan makanan.
- Jika populasi pemangsa (Y) menurun, populasi mangsanya (X) kemungkinan akan meningkat karena tekanan predasi berkurang.
Tema 3: Bakteri dan Peranannya dalam Kehidupan
Modul Belajar: Dunia Mikroba yang Perkasa
Bakteri adalah makhluk hidup mikroskopis yang ada di mana-mana. Meskipun sering dianggap sebagai penyebab penyakit, sebagian besar bakteri justru sangat bermanfaat bagi kehidupan di Bumi dan bagi manusia.
Konsep Kunci 1: Struktur Dinding Sel Bakteri (Pewarnaan Gram)
Salah satu cara utama mengklasifikasikan bakteri adalah berdasarkan struktur dinding selnya, menggunakan teknik Pewarnaan Gram.
- Bakteri Gram-Positif:
- Punya lapisan peptidoglikan yang sangat tebal.
- Menyerap dan menahan warna ungu dari pewarnaan Gram.
- Cenderung lebih rentan terhadap antibiotik seperti penisilin yang menyerang dinding sel.
- Bakteri Gram-Negatif:
- Punya lapisan peptidoglikan yang tipis.
- Memiliki membran luar tambahan yang mengandung Lipopolisakarida (LPS), yang bisa menjadi racun.
- Warna ungu luntur saat dicuci alkohol, dan akan menyerap warna tandingan (merah/merah muda).
Analogi: Bayangkan Gram-Positif seperti benteng dengan satu lapis tembok batu yang sangat tebal (peptidoglikan). Sulit ditembus, tapi jika ada senjata yang bisa merusak batu (penisilin), benteng itu hancur. Gram-Negatif seperti kastil dengan tembok batu tipis, tapi dilapisi parit dan tembok luar tambahan (membran luar). Senjata perusak batu jadi kurang efektif.
Konsep Kunci 2: Peran Menguntungkan Bakteri (Bioteknologi)
Manusia telah memanfaatkan bakteri selama ribuan tahun, terutama dalam proses fermentasi, yaitu proses pemecahan senyawa organik (seperti gula) tanpa oksigen untuk menghasilkan energi, dan produk sampingan seperti alkohol atau asam.
- Pembuatan Makanan:
- Yoghurt & Acar: Bakteri Asam Laktat (misalnya *Lactobacillus*) mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat. Asam ini membuat susu mengental dan memberikan rasa asam yang khas. Proses yang sama terjadi pada pembuatan acar. Bakteri ini juga membantu memecah laktosa, sehingga yoghurt lebih mudah dicerna oleh orang dengan intoleransi laktosa.
- Nata de Coco: Bakteri *Acetobacter xylinum* mengubah gula dalam air kelapa menjadi jalinan serat selulosa yang kita kenal sebagai nata de coco.
- Tapai: Proses fermentasi oleh ragi (jamur) dan bakteri mengubah pati (karbohidrat) pada singkong menjadi gula sederhana (glukosa) lalu menjadi alkohol.
- Pertanian:
- Fiksasi Nitrogen: Bakteri *Rhizobium* hidup bersimbiosis di akar tanaman kacang-kacangan. Mereka adalah satu-satunya makhluk hidup yang bisa "menangkap" (memfiksasi) gas nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi amonia/nitrat, bentuk nitrogen yang bisa diserap tanaman sebagai pupuk alami.
- Biopestisida: Bakteri *Bacillus thuringiensis* (Bt) menghasilkan protein kristal yang beracun bagi serangga tertentu (seperti ulat), tetapi aman bagi manusia dan hewan lain. Saat termakan ulat, racun ini aktif dan merusak pencernaannya.
Tema 4: Sel, Metabolisme, dan Enzim
Modul Belajar: Pabrik Kehidupan
Sel adalah unit terkecil dari kehidupan. Bayangkan sel sebagai sebuah kota atau pabrik yang sangat sibuk, di mana setiap bagian (organel) memiliki tugas spesifik untuk menjaga pabrik tetap berjalan. Semua aktivitas kimia di dalam pabrik ini disebut Metabolisme.
Konsep Kunci 1: Organel Penting dan Fungsinya
Analogi Pabrik:
- Mitokondria (Pembangkit Listrik): Di sinilah proses respirasi seluler terjadi untuk menghasilkan ATP, yaitu molekul energi utama sel. Tanpa mitokondria, pabrik akan kehabisan "listrik" dan semua aktivitas berhenti. Ini sangat vital di sel yang butuh banyak energi seperti sel otot.
- Retikulum Endoplasma (RE) (Lini Produksi):
- RE Kasar: Ditempeli ribosom, berfungsi sebagai tempat pembuatan (sintesis) dan modifikasi protein.
- RE Halus: Tidak punya ribosom, berfungsi untuk sintesis lipid (lemak), metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi racun.
- Lisosom (Pusat Daur Ulang & Pembuangan Limbah): Kantong berisi enzim pencernaan kuat. Lisosom mencerna partikel asing, organel tua yang rusak, dan limbah seluler. Jika lisosom rusak, "sampah" akan menumpuk di dalam sel dan meracuninya.
Konsep Kunci 2: Metabolisme (Anabolisme & Katabolisme)
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia dalam sel. Terbagi menjadi dua jenis:
- Katabolisme (Membongkar): Proses memecah molekul kompleks menjadi molekul sederhana untuk menghasilkan energi. Contoh: Respirasi seluler memecah glukosa menjadi CO₂, H₂O, dan ATP. Saat olahraga berat, pemecahan glukosa tanpa oksigen (fermentasi) menghasilkan asam laktat dan sedikit ATP.
- Anabolisme (Membangun): Proses menyusun molekul sederhana menjadi molekul kompleks, dan ini membutuhkan energi. Contoh: Sintesis protein dari asam amino, atau pembentukan glikogen (gula simpanan) dari glukosa.
Konsep Kunci 3: Enzim (Pekerja Pabrik)
Semua reaksi metabolisme membutuhkan bantuan enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator (mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi). Sifat utama enzim:
- Bekerja Spesifik: Satu enzim hanya bekerja pada satu jenis substrat (seperti kunci dan gembok).
- Mempercepat Reaksi: Dengan menurunkan energi aktivasi (energi awal yang dibutuhkan).
- Sensitif terhadap Suhu dan pH: Suhu terlalu tinggi (misalnya direbus) atau pH yang ekstrem dapat merusak bentuk enzim (denaturasi), membuatnya tidak berfungsi lagi.
Tema 5: Sistem Organ Manusia
Modul Belajar: Mesin Tubuh yang Terintegrasi
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem organ yang bekerja sama secara harmonis. Kerusakan pada satu bagian dapat mempengaruhi keseluruhan sistem.
Sistem Sirkulasi dan Darah: Sungai Kehidupan
Sistem ini mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan sel imun ke seluruh tubuh, serta mengangkut limbah metabolik. Terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
Komponen Darah:
- Plasma: Cairan darah, mengangkut sel-sel dan zat terlarut.
- Eritrosit (Sel Darah Merah): Mengandung hemoglobin untuk mengikat dan mengangkut oksigen. Tidak memiliki inti sel saat matang.
- Leukosit (Sel Darah Putih): Bagian dari sistem imun, melawan infeksi. Jumlahnya bisa meningkat saat ada infeksi.
- Trombosit (Keping Darah): Fragmen sel yang berperan penting dalam proses pembekuan darah bersama protein fibrin dan vitamin K.
Respon terhadap Aktivitas: Saat berolahraga, otot butuh lebih banyak O₂. Jantung merespon dengan meningkatkan denyut dan volume sekuncup (jumlah darah per pompa) untuk meningkatkan curah jantung. Saat stres, hormon adrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Gangguan: Aterosklerosis (penumpukan plak kolesterol di arteri) dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, hipertensi, dan penyakit jantung.
Sistem Imun: Pasukan Pertahanan Tubuh
Sistem imun melindungi tubuh dari patogen (kuman penyakit). Kunci pertahanan ini adalah kemampuan membedakan 'milik sendiri' (self) dari 'asing' (non-self).
Mekanisme Kerja: Saat patogen masuk, sel imun (seperti leukosit) akan merespon. Sel Limfosit B menghasilkan antibodi (Immunoglobulin) yang spesifik untuk antigen (zat asing) tertentu. Ada berbagai jenis antibodi, misal IgE yang berperan dalam reaksi alergi.
Vaksinasi: Vaksin berisi antigen yang dilemahkan/dimatikan. Tujuannya adalah memicu respon imun primer dan pembentukan sel memori. Jika patogen asli menyerang di kemudian hari, sel memori akan mengaktifkan respon imun sekunder yang jauh lebih cepat dan kuat. Vaksin booster berfungsi untuk "mengingatkan" dan memperkuat memori imunologis ini. Vaksinasi massal menciptakan kekebalan kolektif (herd immunity), melindungi seluruh populasi.
Sistem Ekskresi: Manajemen Limbah
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan atau beracun bagi tubuh.
- Ginjal: Organ utama. Menyaring darah untuk membuang limbah seperti urea (sisa metabolisme protein) dan kreatinin, lalu mengeluarkannya dalam bentuk urin. Jika ginjal rusak, limbah ini menumpuk di darah sehingga perlu "dicuci" melalui dialisis.
- Hati: Mengubah amonia (sangat beracun) menjadi urea (kurang beracun) sebelum dikirim ke ginjal. Hati juga memecah sel darah merah tua dan menghasilkan bilirubin, yang dikeluarkan melalui empedu ke feses.
- Kulit: Mengeluarkan keringat yang berisi air, garam, dan sedikit urea. Fungsi utamanya adalah termoregulasi (mendinginkan tubuh).
- Paru-paru: Mengeluarkan sisa respirasi seluler berupa karbon dioksida (CO₂).
Sistem Respirasi: Pertukaran Gas
Fungsi utamanya adalah mengambil oksigen (O₂) dari udara dan membuang karbon dioksida (CO₂). Oksigen sangat penting untuk respirasi seluler (proses katabolisme di mitokondria) untuk menghasilkan ATP (energi). Saat berolahraga, kebutuhan ATP meningkat drastis, sehingga laju respirasi seluler juga meningkat. Akibatnya, tubuh butuh lebih banyak O₂ dan harus membuang lebih banyak CO₂. Inilah mengapa laju pernapasan (frekuensi dan kedalaman napas) meningkat.
Sistem Reproduksi: Kelangsungan Generasi
Proses Normal: Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh sperma umumnya terjadi di tuba falopi (oviduk). Zigot hasil pembuahan kemudian bergerak menuju rahim (uterus) untuk menempel (implantasi) dan berkembang.
Gangguan: Kehamilan Ektopik terjadi jika zigot gagal mencapai rahim dan berimplantasi di tempat lain, paling sering di tuba falopi. Ini bisa disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi.
Kontrasepsi: Alat seperti IUD (Intra Uterine Device) bekerja dengan beberapa cara, seperti menciptakan lingkungan rahim yang tidak ramah bagi sperma, mengganggu pergerakan sperma, dan/atau mencegah implantasi embrio.
Sistem Koordinasi: Pusat Kendali
Terdiri dari sistem saraf dan sistem endokrin (hormon) yang mengatur semua aktivitas tubuh. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Contoh: Kelenjar Tiroid menghasilkan hormon tiroksin. Fungsi utama tiroksin adalah mengatur laju metabolisme tubuh secara keseluruhan. Ia menentukan seberapa cepat sel-sel tubuh membakar energi.
Tema 6: Keterampilan Proses dan Metode Ilmiah
Modul Belajar: Berpikir Seperti Ilmuwan
Biologi adalah ilmu yang didasarkan pada penyelidikan. Untuk memecahkan masalah biologis, ilmuwan menggunakan pendekatan sistematis yang disebut Metode Ilmiah.
Konsep Kunci 1: Langkah-langkah Metode Ilmiah
- Observasi dan Identifikasi Masalah: Mengamati suatu fenomena dan merumuskan pertanyaan. (Contoh: "Mengapa katak selalu kembali ke kolam?", "Apakah jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tomat?"). Langkah pertama yang paling penting adalah mengumpulkan informasi awal dari berbagai sumber untuk memahami masalahnya.
- Merumuskan Hipotesis: Membuat dugaan atau jawaban sementara yang logis dan dapat diuji. (Contoh: "Katak yang kembali adalah katak yang sama", "Tanah jenis A lebih baik untuk tomat daripada tanah B").
- Merancang dan Melakukan Eksperimen: Merancang penyelidikan untuk menguji hipotesis. Ini adalah bagian terpenting.
- Mengumpulkan dan Menganalisis Data: Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran secara objektif.
- Menarik Kesimpulan: Menyimpulkan apakah data yang diperoleh mendukung atau menolak hipotesis.
Konsep Kunci 2: Variabel dalam Eksperimen
Untuk memastikan eksperimen valid, kita harus mengontrol variabel.
- Variabel Bebas (Manipulasi): Faktor yang sengaja diubah oleh peneliti untuk dilihat pengaruhnya. (Contoh: jenis tanah, konsentrasi pupuk, jenis air siraman).
- Variabel Terikat (Respon): Faktor yang diukur atau diamati sebagai hasil dari perubahan variabel bebas. (Contoh: tinggi tanaman, jumlah daun, tingkat kesuburan).
- Variabel Kontrol: Semua faktor lain yang harus dijaga tetap sama agar tidak mempengaruhi hasil. (Contoh: jumlah air, intensitas cahaya, jenis tanaman, ukuran pot).
Contoh Dunia Nyata: Dalam percobaan air cucian beras pada mawar, variabel bebasnya adalah jenis air (air beras vs air biasa), variabel terikatnya adalah tinggi tanaman dan jumlah bunga, dan variabel kontrolnya adalah jenis mawar, jenis tanah, cahaya matahari, dan volume air yang disiramkan.
Konsep Kunci 3: Menginterpretasi Data
Setelah data terkumpul (misalnya dalam bentuk tabel atau grafik), langkah selanjutnya adalah menganalisisnya untuk menemukan pola dan hubungan. Penting untuk menarik kesimpulan yang benar-benar didukung oleh data, bukan oleh asumsi.
Bagian 2: Latihan Soal dan Pembahasan
Soal 1: Ciri Bakteri Gram Positif
Konteks: Perhatikan ciri-ciri sel bakteri berikut ini.
- Memiliki membran luar yang mengandung lipopolisakarida (LPS);
- Memiliki peptidoglikan yang tebal pada dinding sel;
- Berwarna ungu setelah proses pewarnaan Gram;
- Lebih sensitif terhadap antibiotik penisilin;
- Memiliki ruang periplasma yang sempit.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, manakah kelompok ciri yang paling tepat menggambarkan bakteri Gram positif?
Jawaban yang Benar: C
Pembahasan Konsep:
Bakteri Gram positif memiliki ciri khas dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang sangat tebal dan tidak memiliki membran luar. Ketebalan peptidoglikan ini membuatnya menahan zat warna kristal violet (ungu) saat pewarnaan Gram dan juga membuatnya rentan terhadap antibiotik penisilin yang bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel.
Analisis Opsi Jawaban:
- Ciri 1 (Salah): Memiliki membran luar adalah ciri khas bakteri Gram negatif.
- Ciri 2 (Benar): Peptidoglikan tebal adalah ciri utama bakteri Gram positif.
- Ciri 3 (Benar): Berwarna ungu setelah pewarnaan Gram adalah hasil dari tebalnya peptidoglikan yang menahan warna.
- Ciri 4 (Benar): Sensitif terhadap penisilin adalah konsekuensi dari dinding selnya yang tebal dan terpapar.
- Ciri 5 (Benar, tapi kurang utama): Ruang periplasma yang sempit juga merupakan ciri Gram positif. Namun, ciri 2, 3, dan 4 adalah yang paling definitif dan sering diuji. Pilihan C (2, 3, dan 4) adalah kombinasi yang paling akurat dan mencakup ciri-ciri paling fundamental.
Soal 2: Ciri Bakteri Gram Negatif
Konteks: Perhatikan beberapa komponen struktur sel bakteri berikut ini.
- Tampak berwarna merah muda di bawah mikroskop setelah diberi pewarnaan gram;
- Lapisan peptidoglikan tipis;
- Memiliki membran luar;
Jika suatu bakteri memiliki ciri tersebut, kelompok bakteri yang tepat adalah...
Jawaban yang Benar: B
Pembahasan Konsep:
Ciri-ciri yang disebutkan adalah kebalikan dari bakteri Gram positif dan merupakan ciri khas bakteri Gram negatif. Lapisan peptidoglikan yang tipis tidak mampu menahan warna ungu, sehingga warna tersebut luntur saat dicuci alkohol dan bakteri akan menyerap warna tandingan (safranin) yang berwarna merah atau merah muda. Adanya membran luar adalah ciri definitif lain dari bakteri Gram negatif.
Analisis Opsi Jawaban:
- Opsi A (Salah): Bakteri ini memiliki dinding sel, meskipun tipis.
- Opsi B (Benar): Semua ciri (warna merah muda, peptidoglikan tipis, membran luar) adalah ciri klasik bakteri Gram negatif.
- Opsi C (Salah): Bakteri Gram positif memiliki peptidoglikan tebal, tidak punya membran luar, dan berwarna ungu.
- Opsi D & E (Salah): Klasifikasi sebagai fotosintetik atau archaea tidak didasarkan pada hasil pewarnaan Gram.
Soal 3: Peran Bakteri - Biopestisida
Konteks: Cermati narasi permasalahan biologi yang melibatkan bakteri berikut. "Seorang siswa melakukan penelitian sederhana dengan menambahkan ekstrak bakteri Bacillus thuringiensis pada tanaman kubis yang terserang hama ulat daun. Beberapa hari kemudian, siswa tersebut mengamati bahwa populasi ulat daun pada tanaman kubis yang diberi ekstrak bakteri menurun secara signifikan."
Mekanisme peran bakteri Bacillus thuringiensis yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah...
Jawaban yang Benar: A
Pembahasan Konsep:
Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri yang dikenal sebagai agen biokontrol atau biopestisida. Mekanisme kerjanya sangat spesifik. Bakteri ini menghasilkan protein kristal (disebut protein Cry) selama sporulasi. Ketika protein ini termakan oleh larva serangga (seperti ulat), pH basa di usus serangga akan mengaktifkan protein tersebut menjadi racun. Racun ini kemudian menempel pada dinding usus, membuat lubang, dan menyebabkan kelumpuhan sistem pencernaan, infeksi, dan akhirnya kematian serangga.
Analisis Opsi Jawaban:
- Opsi A (Benar): Ini secara akurat mendeskripsikan mekanisme kerja racun protein dari Bt.
- Opsi B (Salah): Kompetisi nutrisi mungkin terjadi, tetapi bukan mekanisme utama yang menyebabkan penurunan populasi secara signifikan dan cepat.
- Opsi C (Salah): Bakteri ini tidak bekerja dengan memicu sistem imun tanaman.
- Opsi D (Salah): Bakteri ini tidak mengubah metabolisme tanaman.
- Opsi E (Salah): Protein Bt bukanlah antibiotik dan harus ditelan (tidak bekerja melalui kontak fisik).
DETKA V3
Aplikasi Latihan TKA - by DNA Edukasi
Jelajahi Konsep Terkait

Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry
Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...
0 comments:
Post a Comment
Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA