Search This Blog

Featured Post

DETKA V2 (Aplikasi Latihan TKA Biologi - by DNA Edukasi)

DETKA V2 - Latihan TKA DNA Edukasi ...

Total Pageviews

Wednesday, September 10, 2025

MODUL 4.6: SISTEM HORMON: PEMBAWA PESAN KIMIAWI TUBUH

Sedang meringkas...

 

2. Tujuan Pembelajaran

  • Menganalisis mekanisme kerja sistem hormon dalam mengoordinasikan aktivitas tubuh.

3. Materi Prasyarat

  • Modul 0.3: Molekul Kehidupan (terutama protein dan lemak sebagai bahan dasar hormon)

  • Modul 4.1: Sistem Sirkulasi (sebagai jalur distribusi hormon)

  • Modul 4.5: Sistem Saraf (sebagai sistem koordinasi pembanding)

4. Apersepsi (Pembuka Konteks)

Pernahkah kamu merasa sangat lapar setelah berjam-jam belum makan, lalu setelah menyantap sepiring nasi goreng dan minum es teh manis, kamu langsung merasa segar dan berenergi? Atau, pernahkah jantungmu berdebar kencang (deg-degan) dan tanganmu berkeringat dingin saat akan presentasi di depan kelas? Perasaan-perasaan dan perubahan kondisi fisik ini tidak terjadi begitu saja. Ada "kurir-kurir kimia" tak kasat mata yang sedang sibuk bekerja di dalam darahmu. Mereka adalah hormon, pembawa pesan yang mengatur segalanya, mulai dari kadar gula darah hingga respons "siaga" saat kamu merasa gugup.

5. Uraian Materi

Jika sistem saraf adalah jaringan "telepon" super cepat yang mengirimkan pesan instan, maka sistem hormon (sistem endokrin) adalah layanan "pesan siaran" yang mengirimkan pesan kimiawi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Pesannya mungkin lebih lambat sampai, tetapi efeknya bisa bertahan lebih lama dan memengaruhi banyak sel sekaligus.

a. Apa itu Hormon dan Kelenjar Endokrin?

  • Hormon: Adalah senyawa kimia (bisa berupa protein atau steroid/lemak) yang diproduksi oleh kelenjar endokrin.

  • Kelenjar Endokrin: Adalah "pabrik" hormon yang tidak memiliki saluran keluar khusus. Mereka melepaskan produknya langsung ke dalam pembuluh darah. Contohnya adalah kelenjar pankreas, tiroid, adrenal, dan kelenjar kelamin (ovarium dan testis).

b. Mekanisme Kerja: Kunci dan Gembok yang Spesifik

Bagaimana hormon tahu harus bekerja di mana? Jawabannya adalah melalui mekanisme "kunci dan gembok" yang sangat spesifik.

  • Hormon sebagai Kunci: Setiap hormon memiliki bentuk molekul yang unik.

  • Reseptor sebagai Gembok: Hanya sel-sel target tertentu yang memiliki reseptor di permukaannya (atau di dalam sel) yang bentuknya cocok dengan hormon tersebut.
    Saat hormon (kunci) berikatan dengan reseptornya (gembok) pada sel target, ia akan memicu serangkaian perubahan di dalam sel tersebut, seperti memerintahkan sel untuk menyerap gula, meningkatkan metabolisme, atau bahkan tumbuh. Sel yang tidak punya reseptor yang cocok akan "mengabaikan" pesan dari hormon tersebut.

c. Contoh Hormon Penting dalam Keseharian

  • Insulin dan Glukagon (Pengatur Gula Darah): Diproduksi oleh pankreas.

    • Insulin: Dilepaskan setelah kamu makan makanan manis atau kaya karbohidrat (nasi, mi instan, boba). Insulin bertugas memerintahkan sel-sel tubuh (terutama hati dan otot) untuk "membuka pintu" dan menyerap glukosa dari darah untuk dijadikan energi atau disimpan sebagai glikogen. Ini mencegah kadar gula darahmu melonjak terlalu tinggi.

    • Glukagon: Bekerja sebaliknya. Saat kamu lapar dan kadar gula darahmu turun, glukagon akan dilepaskan untuk memerintahkan hati membongkar simpanan glikogen menjadi glukosa dan melepaskannya ke darah.

  • Adrenalin (Hormon "Siaga"): Diproduksi oleh kelenjar adrenal (di atas ginjal). Dilepaskan saat kamu stres, takut, atau sangat bersemangat. Adrenalin menyebabkan detak jantung meningkat, napas menjadi lebih cepat, dan aliran darah ke otot meningkat. Tujuannya adalah mempersiapkan tubuh untuk menghadapi situasi "lawan atau lari" (fight or flight).

  • Hormon Tiroid (Pengatur Metabolisme): Diproduksi kelenjar tiroid di leher. Hormon ini mengatur seberapa cepat sel-selmu membakar energi. Orang dengan hormon tiroid berlebih metabolismenya cenderung cepat (sulit gemuk), sedangkan yang kekurangan hormon tiroid metabolismenya lambat (mudah gemuk).

Daftar Hormon Manusia Lengkap

Kelenjar Endokrin

Hormon yang Dihasilkan

Fungsi Utama

Informasi Tambahan

Hipotalamus

Hormon pelepas & penghambat (contoh: GnRH, GHRH, TRH)

Mengontrol kelenjar pituitari (hipofisis) untuk melepaskan atau menghentikan produksi hormon lain.

Berperan sebagai jembatan penting antara sistem saraf dan sistem endokrin.

Hipofisis (Pituitari) Anterior

Hormon Pertumbuhan (GH)

Merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan.

Kekurangan menyebabkan dwarfisme, kelebihan menyebabkan gigantisme atau akromegali.


Prolaktin (PRL)

Merangsang produksi air susu ibu (ASI).

Ditemukan pada pria dan wanita, namun fungsinya pada pria belum sepenuhnya dipahami.


Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)

Merangsang korteks adrenal untuk melepaskan kortisol.

Kadar ACTH tinggi dapat menyebabkan sindrom Cushing.


Hormon Perangsang Tiroid (TSH)

Merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid.

Pengukuran TSH adalah tes utama untuk fungsi tiroid.


Hormon Luteinizing (LH)

Pada wanita: memicu ovulasi. Pada pria: merangsang produksi testosteron.

Penting untuk siklus menstruasi dan kesuburan.


Hormon Perangsang Folikel (FSH)

Pada wanita: merangsang pertumbuhan folikel ovarium. Pada pria: merangsang produksi sperma.

Bekerja sama dengan LH dalam sistem reproduksi.

Hipofisis (Pituitari) Posterior

Hormon Antidiuretik (ADH) / Vasopresin

Mengontrol keseimbangan air dalam tubuh dengan mengurangi jumlah urine.

Kekurangan ADH dapat menyebabkan diabetes insipidus (sering buang air kecil).


Oksitosin

Merangsang kontraksi rahim saat melahirkan dan pelepasan ASI.

Dikenal sebagai "hormon cinta" karena perannya dalam ikatan sosial.

Kelenjar Tiroid

Tiroksin (T4) & Triiodotironin (T3)

Mengatur metabolisme tubuh, energi, pertumbuhan, dan perkembangan.

Membutuhkan yodium untuk produksinya. Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok.


Kalsitonin

Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan menyimpannya di tulang.

Bekerja berlawanan dengan hormon paratiroid.

Kelenjar Paratiroid

Hormon Paratiroid (PTH)

Meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan melepaskannya dari tulang.

Penting untuk fungsi saraf dan otot yang normal.

Kelenjar Adrenal (Korteks)

Aldosteron (Mineralokortikoid)

Mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh, serta tekanan darah.

Bagian dari sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS).


Kortisol (Glukokortikoid)

"Hormon stres"; meningkatkan gula darah, menekan sistem imun, dan membantu metabolisme.

Produksi berlebih jangka panjang dapat merusak tubuh.


Androgen (Hormon Seks)

Mempengaruhi perkembangan karakteristik seks sekunder.

Diproduksi dalam jumlah kecil pada pria dan wanita.

Kelenjar Adrenal (Medula)

Adrenalin (Epinefrin) & Noradrenalin (Norepinefrin)

Mempersiapkan tubuh untuk respons "lawan atau lari" (fight-or-flight) saat stres atau bahaya.

Meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot.

Pankreas (Pulau Langerhans)

Insulin

Menurunkan kadar gula darah dengan membantu sel menyerap glukosa.

Kekurangan atau resistensi terhadap insulin menyebabkan diabetes melitus.


Glukagon

Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang hati melepaskan glukosa.

Bekerja berlawanan dengan insulin untuk menjaga keseimbangan gula darah.

Ovarium (Wanita)

Estrogen

Mengatur siklus menstruasi dan perkembangan karakteristik seks sekunder wanita.

Penting untuk kesehatan tulang pada wanita.


Progesteron

Mempersiapkan rahim untuk kehamilan dan mendukung kehamilan awal.

Dikenal sebagai "hormon kehamilan".

Testis (Pria)

Testosteron

Mengatur produksi sperma dan perkembangan karakteristik seks sekunder pria.

Mempengaruhi massa otot, kepadatan tulang, dan dorongan seksual.

Kelenjar Pineal

Melatonin

Mengatur siklus tidur-bangun (ritme sirkadian).

Produksinya dipengaruhi oleh cahaya; meningkat dalam gelap dan menurun saat terang.


d. Umpan Balik Negatif: Sistem Termostat Tubuh

Sistem hormon diatur oleh mekanisme yang cerdas disebut umpan balik negatif (negative feedback), mirip seperti termostat pada AC.

  • Analogi: AC akan menyala saat suhu ruangan panas. Saat suhu sudah mencapai tingkat dingin yang diinginkan, termostat akan mengirim sinyal untuk mematikan AC.

  • Di Tubuh: Saat kadar gula darah tinggi, pankreas melepaskan insulin. Insulin membuat kadar gula turun. Turunnya kadar gula ini kemudian menjadi sinyal bagi pankreas untuk berhenti memproduksi insulin. Mekanisme ini menjaga agar kadar zat-zat dalam tubuh tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, melainkan tetap dalam rentang normal (homeostasis).

6. Istilah Penting

  • Hormon: Senyawa kimia pembawa pesan yang diangkut oleh darah.

  • Kelenjar Endokrin: Kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon langsung ke aliran darah.

  • Reseptor: Protein spesifik pada sel target tempat hormon berikatan.

  • Umpan Balik Negatif (Negative Feedback): Mekanisme pengaturan di mana produk akhir dari suatu proses menghambat proses itu sendiri untuk menjaga keseimbangan.

  • Insulin: Hormon yang menurunkan kadar gula darah.

  • Adrenalin (Epinefrin): Hormon yang mempersiapkan tubuh untuk respons "lawan atau lari".

7. Miskonsepsi Umum: "Awas, Jangan Salah Paham!"

  • Miskonsepsi: "Hormon hanya berhubungan dengan reproduksi dan emosi remaja."

  • Fakta yang Benar: Hormon reproduksi (estrogen dan testosteron) memang sangat aktif saat remaja, tetapi tubuh kita sepanjang hidup diatur oleh puluhan jenis hormon lain yang mengontrol segalanya, mulai dari rasa lapar, siklus tidur, laju metabolisme, tekanan darah, hingga kadar kalsium. Tanpa hormon-hormon ini, kita tidak bisa hidup.

8. Bantuan Visual



9. Contoh Soal TKA & Pembahasan

Stimulus:

Rina minum segelas besar es teh manis yang sangat manis. Setengah jam kemudian, pankreasnya bekerja aktif melepaskan hormon X ke dalam aliran darahnya. Hormon X ini kemudian berikatan dengan reseptor pada sel-sel hati dan otot, menyebabkan sel-sel tersebut mengambil glukosa dari darah untuk disimpan dalam bentuk glikogen. Akibatnya, kadar gula darah Rina kembali normal.

Pertanyaan:

Berdasarkan deskripsi tersebut, proses yang terjadi merupakan contoh dari mekanisme...

A. Gerak refleks yang diatur oleh sumsum tulang belakang.

B. Umpan balik positif, di mana kadar gula darah akan terus meningkat.

C. Umpan balik negatif, di mana penurunan kadar gula darah akan menghentikan pelepasan hormon X.

D. Respons sistem imun terhadap benda asing (gula).

E. Kerja sistem saraf simpatik yang melepaskan adrenalin.

Pembahasan:

  • Analisis Konsep: Soal ini menguji pemahaman tentang konsep pengaturan hormon, khususnya mekanisme umpan balik negatif (L2).

  • Analisis Stimulus: Minum manis -> gula darah naik -> hormon X (insulin) dilepaskan -> gula darah turun. Kunci dari soal ini adalah bagaimana sistem berhenti setelah tujuannya tercapai.

  • Analisis Opsi:

    • A: Salah. Ini adalah proses hormonal yang lambat dan sistemik, bukan refleks saraf yang cepat.

    • B: Salah. Umpan balik positif akan memperkuat stimulus (gula darah akan semakin tinggi), bukan menormalkannya.

    • C: Benar. Pelepasan hormon X (insulin) dipicu oleh gula darah tinggi. Efek dari hormon X adalah menurunkan gula darah. Penurunan gula darah ini kemudian menjadi sinyal untuk menghentikan pelepasan hormon X lebih lanjut. Ini adalah definisi klasik dari umpan balik negatif yang menjaga homeostasis.

    • D: Salah. Gula adalah nutrisi, bukan benda asing yang memicu respons imun.

    • E: Salah. Hormon yang dilepaskan adalah insulin dari pankreas, bukan adrenalin dari kelenjar adrenal.

  • Jawaban yang Benar: C.

10. Rangkuman

  • Sistem hormon adalah sistem komunikasi kimiawi yang bekerja melalui aliran darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.

  • Hormon bekerja secara spesifik pada sel target yang memiliki reseptor yang cocok (mekanisme kunci dan gembok).

  • Contoh penting termasuk insulin/glukagon (mengatur gula darah) dan adrenalin (respons stres).

  • Sebagian besar sistem hormon diatur oleh mekanisme umpan balik negatif untuk menjaga keseimbangan (homeostasis).

  • Sistem hormon bekerja lebih lambat dari sistem saraf, tetapi efeknya bisa lebih luas dan tahan lama.

11. Refleksi & Aplikasi

  1. Diabetes Tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana sel-sel pankreas yang memproduksi insulin rusak. Mengapa penderita diabetes tipe 1 harus menyuntikkan insulin, terutama setelah makan?

  2. Beberapa atlet menggunakan steroid anabolik (turunan hormon testosteron) untuk meningkatkan massa otot. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan testis mereka menyusut dan berhenti memproduksi testosteron alami. Jelaskan bagaimana mekanisme umpan balik negatif bisa menyebabkan hal ini!

  3. Saat kamu sangat ketakutan, kamu mungkin merasa mual atau tidak nafsu makan. Mengapa pelepasan hormon adrenalin (yang memprioritaskan fungsi otot dan jantung) bisa menekan aktivitas sistem pencernaan untuk sementara?


Jelajahi Konsep Terkait

Mencari ide...
Judul: MODUL 4.6: SISTEM HORMON: PEMBAWA PESAN KIMIAWI TUBUH
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry

Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...

0 comments:

Post a Comment

Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA

Tanya Kami

Butuh Bantuan Belajar?

Tanyakan apapun terkait materi pelajaran atau konsep umum kepada kami.

Memproses jawaban...

Subscribe Us