Search This Blog

Featured Post

DETKA V2 (Aplikasi Latihan TKA Biologi - by DNA Edukasi)

DETKA V2 - Latihan TKA DNA Edukasi ...

Total Pageviews

Wednesday, September 10, 2025

MODUL 4.7: SISTEM REPRODUKSI & KELANGSUNGAN GENERASI

Sedang meringkas...

 

2. Tujuan Pembelajaran

  • Menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem reproduksi pria dan wanita dan fungsinya.

3. Materi Prasyarat

  • Modul I.1: Sel (terutama proses pembelahan meiosis)

  • Modul 0.4: Konsep Dasar Jaringan Hewan

  • Modul 4.6: Sistem Hormon

4. Apersepsi (Pembuka Konteks)

Kamu pasti pernah melihat perubahan besar yang terjadi pada teman-temanmu saat memasuki masa remaja. Suara teman laki-lakimu tiba-tiba menjadi lebih berat, atau teman perempuanmu mulai mengalami menstruasi. Ini bukan sulap, melainkan pertanda bahwa sebuah sistem yang luar biasa kompleks di dalam tubuhmu sedang "aktif" dan bersiap untuk menjalankan misi paling penting bagi setiap spesies: melanjutkan keturunan. Sistem reproduksi adalah arsitektur biologis yang dirancang dengan sangat presisi untuk menciptakan kehidupan baru, sebuah proses yang diatur oleh sinyal-sinyal hormon yang rumit dan struktur organ yang sangat spesifik.

5. Uraian Materi

Sistem reproduksi manusia berfungsi untuk menghasilkan keturunan melalui proses seksual. Proses ini melibatkan dua jenis individu, yaitu pria dan wanita, yang masing-masing memiliki sistem organ yang berbeda namun saling melengkapi.

a. Sistem Reproduksi Pria: Pabrik dan Sistem Pengiriman

Sistem reproduksi pria dirancang untuk memproduksi dan mengirimkan sel sperma.

  • Testis: Ini adalah "pabrik" utama. Sepasang organ berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum. Fungsi utamanya ada dua:

    • Spermatogenesis: Memproduksi jutaan sel sperma setiap hari.

    • Produksi Hormon: Menghasilkan testosteron, hormon yang bertanggung jawab atas ciri-ciri kelamin sekunder pria (suara berat, tumbuhnya jakun, rambut di wajah, massa otot).

  • Skrotum: Kantung kulit yang membungkus testis. Fungsinya sangat krusial, yaitu sebagai pengatur suhu. Produksi sperma yang optimal membutuhkan suhu sedikit lebih rendah dari suhu tubuh utama, dan skrotum bisa mengerut atau mengendur untuk menjaga suhu ini.

  • Saluran Reproduksi: Ini adalah "jalur pengiriman" sperma.

    • Epididimis: Saluran panjang berkelok-kelok tempat sperma dimatangkan dan disimpan sementara.

    • Vas Deferens: Saluran yang menghubungkan epididimis dengan uretra.

    • Uretra: Saluran akhir yang mengeluarkan sperma (saat ejakulasi) dan juga urin (namun tidak pernah bersamaan).

  • Kelenjar Aksesori: Kelenjar-kelenjar ini memproduksi cairan semen (air mani), yang berfungsi memberi nutrisi dan media bagi sperma untuk berenang.

    • Vesikula Seminalis: Menghasilkan cairan kaya fruktosa (sumber energi sperma).

    • Kelenjar Prostat: Menghasilkan cairan basa untuk menetralkan suasana asam di uretra dan vagina.

b. Sistem Reproduksi Wanita: Tempat Produksi dan Perkembangan

Sistem reproduksi wanita dirancang untuk memproduksi sel telur (ovum), menerima sel sperma, menyediakan tempat untuk pembuahan, dan mendukung perkembangan janin.

  • Ovarium: Sepasang organ seukuran buah kenari yang berfungsi sebagai "pabrik" sel telur. Setiap bulan, ovarium akan mematangkan dan melepaskan satu sel telur dalam proses yang disebut ovulasi. Ovarium juga merupakan produsen utama hormon estrogen dan progesteron.

  • Tuba Fallopi (Oviduk): Saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Di sinilah tempat terjadinya fertilisasi atau pembuahan, yaitu pertemuan antara sel sperma dan sel telur.

  • Uterus (Rahim): Organ berotot berbentuk seperti buah pir terbalik. Dinding dalamnya, yang disebut endometrium, akan menebal setiap bulan untuk mempersiapkan diri sebagai tempat menempelnya embrio. Jika terjadi kehamilan, rahim akan menjadi "rumah" bagi janin selama kurang lebih 9 bulan.

  • Vagina: Saluran elastis yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Berfungsi sebagai tempat masuknya sperma saat hubungan seksual dan sebagai jalan lahir bayi.

c. Siklus Menstruasi: Persiapan Bulanan untuk Kehidupan

Tidak seperti pria yang memproduksi sperma terus-menerus, wanita memiliki siklus reproduksi bulanan yang disebut siklus menstruasi. Siklus ini diatur oleh interaksi kompleks antara hormon-hormon dari kelenjar pituitari di otak (FSH & LH) dan ovarium (estrogen & progesteron).

  • Fase Menstruasi (Hari 1-5): Jika tidak terjadi pembuahan, dinding rahim (endometrium) yang sudah menebal akan meluruh dan keluar bersama darah.

  • Fase Pra-Ovulasi (Folikuler): Hormon FSH merangsang pematangan sel telur di dalam folikel di ovarium. Folikel ini kemudian memproduksi estrogen yang menyebabkan dinding rahim mulai menebal kembali.

  • Fase Ovulasi (sekitar Hari ke-14): Peningkatan tajam hormon LH memicu pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium. Inilah masa subur.

  • Fase Pasca-Ovulasi (Luteal): Folikel yang ditinggalkan sel telur berubah menjadi korpus luteum dan memproduksi progesteron. Progesteron membuat dinding rahim semakin tebal dan siap menerima embrio. Jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan menyusut, kadar hormon turun, dan siklus kembali ke fase menstruasi.

6. Istilah Penting

  • Spermatogenesis: Proses pembentukan sperma di dalam testis.

  • Oogenesis: Proses pembentukan dan pematangan ovum (sel telur) di dalam ovarium.

  • Ovulasi: Pelepasan sel telur matang dari ovarium.

  • Fertilisasi: Proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur untuk membentuk zigot.

  • Menstruasi: Peluruhan dinding rahim (endometrium) yang keluar sebagai darah karena tidak terjadinya kehamilan.

  • Testosteron: Hormon seks utama pria.

  • Estrogen & Progesteron: Hormon seks utama wanita.

7. Miskonsepsi Umum: "Awas, Jangan Salah Paham!"

  • Miskonsepsi: "Wanita sudah punya semua sel telurnya sejak lahir, sedangkan pria baru membuat sperma saat pubertas."

  • Fakta yang Benar: Bagian pertamanya benar. Wanita lahir dengan jumlah oosit (bakal sel telur) yang sudah tetap dan tidak akan bertambah. Oosit ini kemudian akan "tertidur" dan baru mulai dimatangkan satu per satu setiap bulan setelah pubertas. Bagian keduanya salah. Pria juga sudah memiliki sel punca sperma (spermatogonium) di testisnya sejak lahir. Namun, sel-sel ini baru akan aktif membelah dan memulai proses spermatogenesis secara massal saat dipicu oleh hormon testosteron ketika memasuki masa pubertas.

8. Bantuan Visual



Jelajahi Konsep Terkait

Mencari ide...
Judul: MODUL 4.7: SISTEM REPRODUKSI & KELANGSUNGAN GENERASI
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Aghry

Postingan ini dilindungi Hak Cipta, Sertakan sumber jika ingin mengambil rujukan pada tulisan ini. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda...

0 comments:

Post a Comment

Berilah Komentar dengan kritik dan saran anda untuk perbaikan blog ini. Berikan pula kesan anda dalam blog ini agar kami semangat. Jika anda suka, bagikan ke teman-teman anda agar mereka dapat merasakan.
NO SPAM AND SARA

Tanya Kami

Butuh Bantuan Belajar?

Tanyakan apapun terkait materi pelajaran atau konsep umum kepada kami.

Memproses jawaban...

Subscribe Us